Tanggal 30 Mei- 1 Juni 2014 lalu, kami kembali mencoba menaklukan salah satu puncak gunung di tanah Jawa Barat yaitu Gunung Papandayan. Sebanyak 10 orang anggota kami berangkat untuk menjajal jalur gunung Papandayan. Berangkat dari bivak pukul 19.00 WIB, kami menikmati perjalanan menuju kota Garut hingga pintu masuk gunung pada pukul 05.05 (31 Mei) WIB.
Setelah melakukan persiapan dan sarapan untuk mengisi energi, kami akhirnya memulai pendakian pada pukul 08.00 WIB melalui jalur pendakian Cisurupan.
Jalur pendakian ini terbilang cukup landai tanpa tanjakan yang curam. Jika kawan-kawan melakukan pendakian disini, kawan-kawan akan melewati kawah dan kagum melihat view saat berada di hutan mati. Hutan mati ini sangat cocok untuk melakukan foto-foto atau mendokumentasikan kegiatan tanpa menghilangkan unsur petualangan.
Puji syukur kepada Tuhan karena telah memberikan kesempatan bagi kami untuk mencapai puncak Gunung Prau. Gunung Prau adalah gunung yang terletak di dataran tinggi Dieng, Wonosobo dengan ketinggian 2565 mdpl.
Pendakian ini merupakan pendakian pertama bagi Anggota Khusus ke-31 (AK-31) Keluarga Mahasiswa Pecinta Alam Plantagama (KMPA Plantagama). Kami (Wita “Simbok”, Rengganis “Ramut”, Mulia “Anu”, dan Idris “Kacang”) mendaki ditemani oleh kakak kami Venita “Kecret” dan Sandhi “Kagol”. Perjalanan kami berlangsung selama 2 hari, yaitu tanggal 18-19 april 2015. Kami menggunakan angkutan umum untuk transportasi pulang pergi Jogja – Dieng (Basecamp Patak Banteng). Hal ini sekaligus melatih manajemen perjalanan yang baru kami pelajari.
Foto bersama sebelum keberangkatan. Kiri ke kanan: Kecret, Ramut, Kacang, Simbok, dan Anu.
Lewat post kali ini, saya mau berbagi cerita dan pengalaman naik gunung Gede pada bulan April 2013 lalu yang merupakan pengalaman pertama kali buat saya, alias P-R-E-S-T-A-S-I nih! Ga pernah kepikiran dan nyangka juga kalau akhirnya sempet ngerasain naik gunung sungguhan, yang bisa dibilang “mendaki” gunung gitu, ber-capek-capek ria dan menahan hawa dingin khas gunung.
Dan gunung yang menjadi saksi sejarah my first summit adalah Gunung Gede, Bogor. Berawal dari ajakan mbak ini bersama beberapa temen lain, total kami ber 10 memutuskan untuk naik gunung Gede tanggal 18-21 April 2013 lalu. Yah meskipun Gunung Gede banyak dibilang merupakan untuk pendakian kelas amatir, cocok untuk pemula, yang penting akhirnya bisa “menaklukkan” puncak sebuah gunung juga, toh emang masih nyubitol kalo urusan naik gunung… hahaha…
Cerita perjalanan waktu mendaki Gunung Semeru ini sudah beberapa
tahun silam. Saya ga sampai ke Puncak Mahameru walau tinggal beberapa
ratus langkah lagi (mungkin). “You’re closer than you think” kalau kata
pembaca yang komentar dibawah. Meski begitu, kenangan tiap jengkal
perjalanannya saya ingat dan begitu membekas di hati saya hingga saat
ini. Makanya mau di share lagi.
Selamat membaca, gaes!
***
Saya kembali lagi ke Kota Malang. Tujuan saya kali ini mendatangi Kota Malang adalah untuk mendaki Gunung Semeru.
Menurut saya, kota apel ini seolah menjadi gerbang masuk ke beberapa
lokasi menarik yang harus dikunjungi. Terakhir kali dari kota itu, saya
punya pengalaman seru saat perjalanan ke Gunung Bromo dan berjanji untuk kembali. Meski hanya menumpang lewat saja, lama-lama saya jatuh cinta juga dengan kota ini.
Dengan jadwal yang sama pada waktu itu, Kereta Api Matarmaja yang
saya tumpangi tiba pagi hari di stasiun Kota Baru, Malang. Sehabis
beberes, mandi dan sarapan pagi. Rombongan kami yang berjumlah 15 orang
menyewa angkot dari depan stasiun menuju tempat penyewaan mobil hardtop di daerah pasar Tumpang yang telah kami pesan sebelumnya.
Baca juga: Kini makin mudah pesan tiket kereta api lewat aplikasi KAI Access.
Rasanya sudah lama sekali dari postingan terakhir di blog ini, aku belum
posting apapun lagi. Setelah sekian lama, akhirnya ada yang bisa aku
bagikan sekarang yaitu pengalaman liburan akhir tahunku di kota Batu dan
kota Malang bersama 4 teman jalan-jalanku sekaligus rekan kerjaku
selama seminggu disana. Let’s take a look…
Kami berlima memesan tiket kereta dan hotel 4 bulan sebelum
keberangkatan agar liburan kami aman dan tinggal menikmatinya karena
liburan kami jatuh pada liburan akhir tahun yang padat orang. Kami
memesan tiket kereta Mutiara Selatan jurusan Bandung – Malang (kelas
bisnis PP) seharga Rp780.000 per orang. Kami memesan kereta dengan
keberangkatan sore hari agar kami sampai di Malang pagi hari, begitu
pula dengan kepulangan.
Kami memesan kamar jenis dorm (tempat tidur tingkat) dengan jumlah kasur
4 seharga Rp75.000/orang/hari dan kami memesan 1 extra bed dengan biaya
tambahan Rp95.000/hari di The Batu Villas.